.com - Ringkasan teori dan konsep fisika untuk kelas sebelas semester genap. Di semester genap kelas sembilan akan dipelajari beberapa materi mengenai dinamika gerak benda, fluida, gas, dan termal. Pada rangkuman ini, materi akan dibagi menjadi empat bab, yaitu dinamika rotasi dan benda tegar, mekanika fluida, teori kinetik gas, dan termodinamika. Pembahasan materi pada rangkuman ini hanyalah pembahasan secara garis besar mencakup beberapa subtopik yang paling sering dibahas atau merupakan materi pilihan untuk masing-masing topik. Untuk pembahasan lebih lanjut, akan dibahas pada masing-masing topik.
Melalui pembelajaran dinamika rotasi dan keseberat sebelahan benda tegar, pelajar dan siswa diperlukan sanggup mencapai beberapa sesuai ketentuan kompetensi menyerupai menjelaskan hubungan antara gerak rotasi dengan gerak translasi, memahami hubungan antara momen inersia dan momen gaya, memilih energi kinetik total benda yang bergerak rotasi, memilih titik berat suatu benda, dan bisa menuntaskan banyak sekali teladan masalah terkait keseberat sebelahan benda tegar.
Gerak rotasi yaitu gerak benda yang lintasannya berupa lingkaran. Beberapa besaran dalam gerak rotasi antaralain jari-jari puataran, perpindahan sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut, momen gaya, dan momen inersia. Besaran-besaran tersebut sanggup dinyatakan ke dalam bentuk besaran gerak translasi, contohnya besaran kecepatan sudut merupakan hasil bagi antara kecepatan translasi dengan jari-jari putarannya.
Momen gaya yaitu besaran yang mengakibatkan benda bergerak rotasi. Besar momen gaya berbanding lurus dengan hasil kali gaya dengan panjang lengan gayanya. Momen inersia merupakan besaran yang menyatakan kelembaman benda dalam gerak rotasi. Jika dihubungkan dengan momen inersia, maka besar momen gaya yaitu sama dengan hasil kali momen inersia dengan percepatan sudut.
Keseberat sebelahan benda tegar merupakan suatu kondisi dimana benda berada dalam keadaan seberat sebelah, yaitu jikalau benda tidak bergerak baik secara translasi atau secara rotasi. Dengan kata lain, keseberat sebelahan benda akan tercapai jikalau resultan gaya yang bekerja dalam arah translasi sama dengan nol dan resultan momen gaya dalam arah rotasi juga sama dengan nol.
Untuk materi ini, pelajar dan siswa diperlukan sanggup menjelaskan definisi dari beberapa besaran atau istilah yang dipakai menyerupai tekanan, hidrostatis, Archimedes, kapilaritas, viskositas, dan kecepatan terminal, bisa menjelaskan konsep dan persamaan dari tekanan hidrostatis, aturan Pascal, aturan Archimedes, asa kontinuitas, persamaan Bernoulli, serta bisa mengapliksikannya dalam menuntaskan beberapa teladan kasus.
Secara sederhana, tekanan sanggup diartikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja dengan luas bidang sentuh yang mengalami gaya tekan. Besar tekanan yang dirasakan oleh suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya tekan dan berbanding terbalik dengan besar luas bidang sentuhnya. Artinya, semakin besar luas bidang sentuh, maka semakin kecil tekanannya. Sebaliknya, semakin kecil luas bidang maka semakin besar tekanannya.
Pembahasan mengenai konsep tekanan selanjutnya dikaji secara lebih khusus dalam tekananan hidrostatis (tekanan pada dasar bejana), tekanan tamosfer, dan aturan Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang dimemberikankan pada suatu zat cair yang ada di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Prinsip aturan Pascal yaitu menghasilkan gaya yang besar dari gaya yang relatif kecil.
Hukum Archimedes membahas bagaimana kondisi benda yang dicelupkan ke dalam air. Menurut aturan ini, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Hukum ini juga menjelaskan bagaimana benda sanggup tenggelam, melayang, atau terapung.
Gas ideal merupakan sebuah konsep teoritis yang diartikan sebagai gas yang mempunyai jumlah partikel sangat banyak namun interaksi antar molekulnya sangat kecil sehingga sanggup diabaikan. Setiap partikel gas ideal selalu bergerak dengan arah acak atau sembarang dan terdistribusi secara merata pada seluruh ruang yang ditikut merasakannya. Tumbukan antara partikel dengan partikel dan antara partikel dengan dinding wadah bersifat lenting tepat sehingga kecepatan sebelum dan setelah tumbukan sama besar namun dengan arah yang berlawanan.
Beberapa aturan yang membahas wacana gas, antaralain aturan Boyle, aturan Charless - G4y Lussac, dan aturan Boyle G4y Lussac. Ketika aturan tersebut diperoleh dengan menjaga salah satu variabelnya knonstan. Hukum Boyle berlaku jikalau suhu gas konstan, aturan Charless - G4y Lussac berlaku jikalau V/T konstan, sedangkan aturan Boyle - G4y Lussac berlaku jikalau PV/T konstan.
Proses dan perjuangan gas sanggup dibedakan menjadi empat macam, yaitu proses isobarik, proses isotermik, proses isokhorik, dan proses adiabatis. Pada proses isobarik besaran yang konstan yaitu tekanan, pada proses isotermik besaran yang konstan yaitu suhu, pada proses isokhorik besaran yang konstan yaitu volume, dan proses adibatis berlaku ΔQ = 0.
Teori kinetik gas yaitu suatu teori yang mempelajari atau membahas mengenai sifat-sifat gas yang ditinjau menurut tinjauan energi dan gaya antar partikelnya. Pada kajian teori kinetik gas akan dipelajari mengenai tekanan gas ideal, energi kinetik rata-rata, energi dalam gas ideal, dan kecepatan efektif.
Dari belahan ini diperlukan pelajar dan siswa sanggup menjelaskan mengenai aturan I termodinamika dan aturan II Termodinamika serta melihat perbedaannya, memahami konsep perubahan energi dalam, menjelaskan kapasitas kalor pada gas monoatomik dan diatomik, memahami konsep beberapa mesin kalor, serta bisa mengaplikasikannya pada beberapa teladan kasus.
Hukum pertam termodinamika menyatakan bahwa meskipun energi kalor telah menjelma perjuangan luar dan energi dalam, jumlah seluruh energi tersebut selalu tetap atau konstan. Kapasitas kalor gas yaitu banyaknya energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu gas sebesar 1oC. Kapasitas kalor untuk gas monoatomik berbeda dengan gas diatomik.
Hukum kedua termodinamika menyatakan kalor mengalir secara impulsif dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak megalir secara impulsif dalam arah sebaliknya. Total entropi jagad raya tidak berubah saat proses reversibel terjadi dan cenderung bertambah saat proses ireversibel terjadi.
Demikianlah rangkuman teori fisika kelas sebelas semester genap yang sanggup edutafsi bagikan. Semoga sanggup dipakai sebagai alat pendukung pembelajaran. Jika rangkuman ini memberi manfaat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia. Terimakasih.
Bab 6 Dinamika Rotasi dan Benda Tegar
Pada belahan ini, materi dibagi menjadi beberapa subtopik, yaitu dinamika gerak rotasi, momen gaya, momen inersia, dan keseberat sebelahan benda tegar. Pada materi dinamika gerak rotasi akan dipelajari perbandingan antara gerak rotasi dengan gerak tranlasi, momen gaya, momen inersia benda, hubungan inersia dan momen gaya, serta energi kinetik rotasi. Pada materi keseberat sebelahan benda tegar akan dipelajari wacana syarat keseberat sebelahan dan titik berat.Melalui pembelajaran dinamika rotasi dan keseberat sebelahan benda tegar, pelajar dan siswa diperlukan sanggup mencapai beberapa sesuai ketentuan kompetensi menyerupai menjelaskan hubungan antara gerak rotasi dengan gerak translasi, memahami hubungan antara momen inersia dan momen gaya, memilih energi kinetik total benda yang bergerak rotasi, memilih titik berat suatu benda, dan bisa menuntaskan banyak sekali teladan masalah terkait keseberat sebelahan benda tegar.
Gerak rotasi yaitu gerak benda yang lintasannya berupa lingkaran. Beberapa besaran dalam gerak rotasi antaralain jari-jari puataran, perpindahan sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut, momen gaya, dan momen inersia. Besaran-besaran tersebut sanggup dinyatakan ke dalam bentuk besaran gerak translasi, contohnya besaran kecepatan sudut merupakan hasil bagi antara kecepatan translasi dengan jari-jari putarannya.
Momen gaya yaitu besaran yang mengakibatkan benda bergerak rotasi. Besar momen gaya berbanding lurus dengan hasil kali gaya dengan panjang lengan gayanya. Momen inersia merupakan besaran yang menyatakan kelembaman benda dalam gerak rotasi. Jika dihubungkan dengan momen inersia, maka besar momen gaya yaitu sama dengan hasil kali momen inersia dengan percepatan sudut.
Keseberat sebelahan benda tegar merupakan suatu kondisi dimana benda berada dalam keadaan seberat sebelah, yaitu jikalau benda tidak bergerak baik secara translasi atau secara rotasi. Dengan kata lain, keseberat sebelahan benda akan tercapai jikalau resultan gaya yang bekerja dalam arah translasi sama dengan nol dan resultan momen gaya dalam arah rotasi juga sama dengan nol.
Bab 7 Mekanika Fluida
Pada belahan ini akan dipelajari beberapa subtopik utama, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Pada materi fluida statis akan dipelajari mengenai konsep tekanan, tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer, aturan Pascal, aturan Archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas, dan aturan Stokes. Sedangkan untuk materi fluida dinamis akan dipelajari asa kontinuitas, persamaan bernoulli, venturimeter, tabung pitot, dan gaya angkat pada sayap pesawat terbang.Untuk materi ini, pelajar dan siswa diperlukan sanggup menjelaskan definisi dari beberapa besaran atau istilah yang dipakai menyerupai tekanan, hidrostatis, Archimedes, kapilaritas, viskositas, dan kecepatan terminal, bisa menjelaskan konsep dan persamaan dari tekanan hidrostatis, aturan Pascal, aturan Archimedes, asa kontinuitas, persamaan Bernoulli, serta bisa mengapliksikannya dalam menuntaskan beberapa teladan kasus.
Secara sederhana, tekanan sanggup diartikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja dengan luas bidang sentuh yang mengalami gaya tekan. Besar tekanan yang dirasakan oleh suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya tekan dan berbanding terbalik dengan besar luas bidang sentuhnya. Artinya, semakin besar luas bidang sentuh, maka semakin kecil tekanannya. Sebaliknya, semakin kecil luas bidang maka semakin besar tekanannya.
Pembahasan mengenai konsep tekanan selanjutnya dikaji secara lebih khusus dalam tekananan hidrostatis (tekanan pada dasar bejana), tekanan tamosfer, dan aturan Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang dimemberikankan pada suatu zat cair yang ada di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Prinsip aturan Pascal yaitu menghasilkan gaya yang besar dari gaya yang relatif kecil.
Hukum Archimedes membahas bagaimana kondisi benda yang dicelupkan ke dalam air. Menurut aturan ini, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Hukum ini juga menjelaskan bagaimana benda sanggup tenggelam, melayang, atau terapung.
Bab 8 Teori Kinetik Gas
Pada belahan ini akan dipelajari beberapa subtopik, yaitu gas ideal, proses dan perjuangan gas, teori kinetik gas, dan energi dalam. Pada pembahasan ini pelajar dan siswa diharapakan sanggup memahami beberapa besaran dana teori kinetik gas menyerupai tekanan, volume, suhu, dan jumlah mol, bisa menjelaskan konsep mengenai gas ideal dan sifat-sifatnya, serta bisa menjelaskan beberapa konsep proses dan perjuangan gas.Gas ideal merupakan sebuah konsep teoritis yang diartikan sebagai gas yang mempunyai jumlah partikel sangat banyak namun interaksi antar molekulnya sangat kecil sehingga sanggup diabaikan. Setiap partikel gas ideal selalu bergerak dengan arah acak atau sembarang dan terdistribusi secara merata pada seluruh ruang yang ditikut merasakannya. Tumbukan antara partikel dengan partikel dan antara partikel dengan dinding wadah bersifat lenting tepat sehingga kecepatan sebelum dan setelah tumbukan sama besar namun dengan arah yang berlawanan.
Beberapa aturan yang membahas wacana gas, antaralain aturan Boyle, aturan Charless - G4y Lussac, dan aturan Boyle G4y Lussac. Ketika aturan tersebut diperoleh dengan menjaga salah satu variabelnya knonstan. Hukum Boyle berlaku jikalau suhu gas konstan, aturan Charless - G4y Lussac berlaku jikalau V/T konstan, sedangkan aturan Boyle - G4y Lussac berlaku jikalau PV/T konstan.
Proses dan perjuangan gas sanggup dibedakan menjadi empat macam, yaitu proses isobarik, proses isotermik, proses isokhorik, dan proses adiabatis. Pada proses isobarik besaran yang konstan yaitu tekanan, pada proses isotermik besaran yang konstan yaitu suhu, pada proses isokhorik besaran yang konstan yaitu volume, dan proses adibatis berlaku ΔQ = 0.
Teori kinetik gas yaitu suatu teori yang mempelajari atau membahas mengenai sifat-sifat gas yang ditinjau menurut tinjauan energi dan gaya antar partikelnya. Pada kajian teori kinetik gas akan dipelajari mengenai tekanan gas ideal, energi kinetik rata-rata, energi dalam gas ideal, dan kecepatan efektif.
Pilih Topik Pelajaran
DINAMIKA ROTASI
- A. Gerak Rotasi
B. Momen Gaya
C. Momen Inersia
D. Keseberat sebelahan Benda Tegar
E. Pusat Massa - Pelajari >>
MEKANIKA FLUIDA
- A. Konsep Tekanan
B. Hukum Archimedes
C. Kapilaritas dan Viskositas
D. Asas Kontinuitas
E. Persamaan Bernoulli - Pelajari >>
TEORI KINETIK GAS
- A. Gas Ideal
B. Hukum wacana Gas
C. Proses dan Usaha Gas
D. Teori Kinetik Gas
E. Energi Dalam - Pelajari >>
TERMODINAMIKA
- A. Hukum I termodinamika
B. Perubahan Energi Dalam
C. Kapasitas Kalor Gas
D. Hukum II Termodinamika
E. Mesin Kalor - Pelajari >>
Bab 9 Termodinamika
Pada belahan ini akan dipelajari beberapa subtopik, yaitu aturan I Termodinamika dan aturan II Termodinamika. Pada pembahasan aturan I termodinamika akan dipelajari mengenai suara aturan pertama termodinamika, perubahan energi dalam, dan kapasitas kalor pada gas monoatomik dan gas diatomik. Pada pembahasan aturan II Termodinamika akan dipelajari wacana suara aturan kedua termodinamika, entropi, dan mesin kalor.Dari belahan ini diperlukan pelajar dan siswa sanggup menjelaskan mengenai aturan I termodinamika dan aturan II Termodinamika serta melihat perbedaannya, memahami konsep perubahan energi dalam, menjelaskan kapasitas kalor pada gas monoatomik dan diatomik, memahami konsep beberapa mesin kalor, serta bisa mengaplikasikannya pada beberapa teladan kasus.
Hukum pertam termodinamika menyatakan bahwa meskipun energi kalor telah menjelma perjuangan luar dan energi dalam, jumlah seluruh energi tersebut selalu tetap atau konstan. Kapasitas kalor gas yaitu banyaknya energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu gas sebesar 1oC. Kapasitas kalor untuk gas monoatomik berbeda dengan gas diatomik.
Hukum kedua termodinamika menyatakan kalor mengalir secara impulsif dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak megalir secara impulsif dalam arah sebaliknya. Total entropi jagad raya tidak berubah saat proses reversibel terjadi dan cenderung bertambah saat proses ireversibel terjadi.
Demikianlah rangkuman teori fisika kelas sebelas semester genap yang sanggup edutafsi bagikan. Semoga sanggup dipakai sebagai alat pendukung pembelajaran. Jika rangkuman ini memberi manfaat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia. Terimakasih.
Advertisement